Efek Samping Vitamin C: Terlalu Banyak Buruk Untuk Kamu

Vitamin C adalah nutrisi penting yang banyak terdapat dalam buah dan sayur.

Mendapatkan cukup vitamin C penting untuk menjaga daya tahan tubuh, membantu penyembuhan luka, menjaga tulang kuat, dan meningkatkan fungsi otak.

Namun, beberapa orang percaya bahwa suplemen vitamin C menawarkan manfaat lebih dari vitamin C alami dari makanan. Salah satu alasan orang mengonsumsi suplemen vitamin C adalah untuk mencegah flu.

Meskipun aman, suplemen mengandung vitamin C dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan efek samping.

Kami akan membahas keamanan vitamin C, kemungkinan konsumsi berlebihan, dan efek samping dari dosis besar.

Vitamin C: Larut Dalam Air

Vitamin C larut dalam air, berbeda dengan vitamin larut lemak, tubuh tidak menyimpannya.

Vitamin C yang dikonsumsi diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan kelebihannya akan dikeluarkan melalui urin.

Karena tubuh tidak menyimpan atau memproduksi vitamin C sendiri, penting untuk mengonsumsinya setiap hari dari makanan kaya vitamin C.

Pada umumnya suplemen vitamin C tidak diperlukan. Kebutuhan vitamin C dapat terpenuhi dengan mudah melalui konsumsi makanan segar, terutama buah-buahan dan sayuran.

Namun, bagi yang kurang mengonsumsi makanan segar, buah dan sayuran, peran vitamin c menjadi sangat diperlukan karena resiko kekurangan Vitamin C lebih tinggi

Efek Samping Vitamin C Berlebihan

Terlalu banyak vitamin C, terutama dari suplemen, dapat mengganggu pencernaan. Hal ini tidak terjadi pada konsumsi makanan kaya vitamin C.

Efek samping ini muncul jika Anda mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram (mg) dalam satu tegukan. Batas aman konsumsi vitamin C per hari adalah 2.000 mg.

Gejalanya termasuk diare dan mual. Ada pula laporan tentang asam lambung naik, meskipun belum terbukti secara ilmiah.

Jika Anda mengalami masalah pencernaan akibat vitamin C, kurangi dosis suplemen atau hindari sama sekali.

Vitamin C dan Penumpukan Zat Besi

Vitamin C membantu penyerapan zat besi, terutama dari makanan nabati. Ini bermanfaat bagi orang yang mendapatkan zat besi dari tumbuhan.

Namun, orang dengan kondisi yang meningkatkan penumpukan zat besi, seperti hemokromatosis, harus berhati-hati dengan suplemen vitamin C.

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penumpukan zat besi yang merusak jantung, hati, pankreas, tiroid, dan sistem saraf pusat.

Penumpukan zat besi jarang terjadi pada orang tanpa kondisi yang meningkatkan penyerapan zat besi. Risiko lebih tinggi jika Anda mengonsumsi suplemen zat besi berlebihan.

Berapa Banyak Vitamin C Menyebakan Overdosis?

Pada orang sehat, vitamin C tambahan yang dikonsumsi (di luar kebutuhan harian) akan dikeluarkan dari tubuh. Contohnya, Anda perlu makan 25 jeruk atau 14 paprika merah untuk mencapai batas aman.

Namun, risiko overdosis lebih tinggi dengan suplemen. Orang dengan kondisi tertentu, seperti penumpukan zat besi atau batu ginjal, harus berhati-hati dengan asupan vitamin C.

Efek samping vitamin C, seperti gangguan pencernaan dan batu ginjal, umumnya terjadi pada dosis lebih dari 2.000 mg.

Jika Anda memilih suplemen vitamin C, pilihlah yang mengandung tidak lebih dari 100% kebutuhan harian:

• Pria: 90 mg per hari
• Wanita: 75 mg per hari

Vitamin C dan Batu Ginjal

Tubuh mengeluarkan kelebihan vitamin C sebagai oksalat, yang biasanya keluar melalui urin. Namun, oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk batu ginjal.

Konsumsi vitamin C berlebihan, terutama dari suplemen, dapat meningkatkan oksalat dalam urin dan risiko batu ginjal.

Satu studi menunjukkan peningkatan 20% oksalat urin pada orang yang mengonsumsi 1.000 mg vitamin C dua kali sehari selama 6 hari.

Konsumsi vitamin C lebih dari 2.000 mg per hari dikaitkan dengan batu ginjal dan, dalam kasus jarang: gagal ginjal.

Risiko ini lebih tinggi pada orang dengan kondisi medis tertentu.