9 Vitamin Untuk Diabetes
Isi Konten:
Pentingnya Konsultasi Dokter Sebelum Minum Vitamin untuk Diabetes
Vitamin atau mineral mungkin bermanfaat buat penderita diabetes jika mereka punya DEFISIT (kekurangan) nutrisi tertentu, atau untuk membantu mengendalikan gejala.
Tapi, ingat! Ada risiko interaksi obat dan efek samping, makanya WAJIB banget konsultasi ke dokter sebelum konsumsi vitamin – vitamin untuk diabetes.
Diabetes itu penyakit komplex yang mengganggu cara tubuh memproses gula darah. Tujuan utamanya adalah menjaga kadar gula darah tetap stabil, supaya terhindar dari komplikasi penyakit.
Ada penelitian yang menunjukkan vitamin tertentu mungkin membantu mengatasi beberapa hal terkait diabetes. Tapi, sebelum mencoba suplemen apapun, pastikan kamu mempertimbangkan:
- Interaksi Obat: Sebagian suplemen bisa mempengaruhi cara tubuh mengolah atau merespons obat yang berhubungan dengan diabetes.
- Keamanan: Suplemen herbal sekalipun belum tentu aman. Bisa jadi malah bikin gula darah turun drastis (hipoglikemia) atau naik tak terkendali (hiperglikemia).
Suplemen untuk Nutrisi dan Gejala Diabetes
American Diabetes Association (ADA) bahkan menegaskan: pertama-tama, pastikan dulu apakah suplemen itu berpotens membahayakan.
Kandungan tertentu dalam suplemen bisa berdampak buruk bagi penderita diabetes.
Lebih lanjut, Standards of Medical Care in Diabetes—2022 (standar perawatan diabetes) menyatakan belum ada bukti kuat bahwa suplemen vitamin, mineral, rempah, atau herbal mampu membantu mengontrol diabetes.
Tapi, kalau hasil tes darah membuktikan kamu kekurangan nutrisi tertentu, misalnya vitamin B12 atau vitamin D, dokter mungkin akan menyarankan konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut.
9 Suplemen Potensial Bantu Turunkan Gula Darah
1. Kayu Manis
Suplemen ini dibuat dari bubuk kayu manis atau ekstraknya.
Penelitian menunjukkan kayu manis mampu menurunkan gula darah dan meningkatkan respons insulin, sehingga gula lebih mudah masuk ke sel dan kadar gula darah menurun.
Hati-hati, kayu manis cassia punya zat kumarin yang bisa merusak liver jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
2. Ginseng Amerika
Ginseng jenis ini ditanam di Amerika Utara dan mampu menurunkan gula darah, Ginseng ini baik untuk orang sehat maupun penyandang diabetes tipe 2.
Ginseng kemungkinan besar meningkatkan respons sel terhadap insulin dan membantu produksi insulin.
Perhatian: ginseng dapat mengurangi keefektifan obat pengencer darah Warfarin, jadi hindari suplemen ini bila anda sering konsumsi warfarin.
Ginseng juga menstimulasi sistem kekebalan tubuh, yang dapat mengganggu kerja obat imunosupresan.
3. Probiotik
Di dalam usus kita terdapat triliunan bakteri!
Ada yang baik dan ada yang jahat. Bakteri baik, atau probiotik, penting untuk kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.
Masalahnya, bakteri baik bisa rusak, misalnya setelah minum antibiotik.
Kerusakan bakteri baik bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Untungnya, kita bisa membantu tubuh dengan suplemen probiotik.
Suplemen ini mengandung bakteri baik yang membantu tubuh:
- Mengatur gula darah: Penelitian pada hewan menunjukkan probiotik dapat mencegah peradangan dan kerusakan sel pankreas yang menghasilkan insulin.
- Menjaga kesehatan pencernaan: Probiotik membantu pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh di dalam usus.
4. Lidah Buaya
Lidah buaya, baik dalam bentuk suplemen maupun jus, berpotensi menurunkan gula darah dan HbA1C (kadar gula darah rata-rata) untuk penderita prediabetes dan diabetes tipe 2.
Pada penelitian dengan tikus, lidah buaya merangsang produksi insulin di pankreas, meski mekanisme ini belum terbukti pada manusia.
Waspadai: lidah buaya dapat berinteraksi dengan berbagai obat, jadi konsultasi dengan dokter dulu. Hindari konsumsi lidah buaya dengan obat jantung Digoxin.
5. Berberine
Penelitian menunjukkan bahwa Berberin, dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga, bisa lebih efektif menurunkan gula darah dan HbA1C dibanding perubahan gaya hidup saja.
Berberin bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu gula darah masuk ke sel otot, sehingga menurunkan kadar gula darah.
Perlu Diperhatikan:
- Berberin dapat memicu gangguan pencernaan, seperti konstipasi atau diare.
- Berberin dapat berinteraksi negatif dengan beberapa jenis obat.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2.
Minum suplemen Vitamin D bisa memperbaiki fungsi sel penghasil insulin di pankreas dan meningkatkan respons tubuh terhadap insulin.
Vitamin D juga bisa berinteraksi dengan beberapa obat ringan, pastikan anda sudah konsultasi kepada dokter sebelum konsumsi vitamin d.
7. Gymnema
Gymnema Sylvestre adalah herbal yang di tradisi obat Ayurveda India digunakan untuk diabetes.
Herbal ini mengurangi penyerapan gula di usus dan membantu gula masuk ke sel tubuh.
Gymnema bisa meningkatkan efektivitas insulin, sehingga penggunaannya harus dalam pengawasan dokter jika kamu menggunakan suntik insulin.
8. Magnesium
Orang penderita diabetes tipe 2 umumnya memiliki kadar magnesium yang rendah, terutama bila gula darah tidak terkontrol baik.
Magnesium penting bagi sekresi (produksi) dan kerja normal insulin. Namun hindari Magnesium Oxide karena meningkatkan risiko diare.
Magnesium berpotensi berinteraksi dengan beberapa obat seperti diuretik dan antibiotik, jadi konsultasi ke dokter atau apoteker dulu.
9. Alpha-Lipoic Acid (ALA)
Senyawa ini menyerupai vitamin, berfungsi sebagai antioksidan kuat, dan diproduksi tubuh di liver serta terdapat di beberapa makanan seperti bayam, brokoli, dan daging merah.
ALA berpotensi menurunkan gula darah puasa dan HbA1C, melalui peningkatan sensitivitas insulin dan pengambilan gula ke sel, namun butuh beberapa bulan hingga efeknya terasa.
ALA juga melindungi dari kerusakan akibat gula darah tinggi. Hati-hati, ALA dapat mengganggu terapi Hipotiroid atau Hipertiroid.
Jika punya kamu defisit Vitamin B1 (Thiamin) atau masalah ketergantungan alkohol, hindari dosis besar ALA.
Instruksi Pemakaian Suplemen Untuk Penyadap Diabetes
Banyak suplemen yang diklaim bisa membantu mengontrol gula darah, seperti kayu manis, ginseng, vitamin D, magnesium, dan ALA.
Tapi, ingat bahwa hasil yang kamu dapatkan bisa berbeda dengan hasil studi, tergantung kondisi tubuh, kualitas suplemen, dan lama penggunaannya.
Sebelum mencoba suplemen apapun, konsultasikan dulu dengan dokter. Hal ini penting, terutama jika kamu rutin minum obat diabetes atau insulin, karena beberapa suplemen bisa berinteraksi negatif dengan obat dan meningkatkan risiko gula darah turun terlalu rendah.
Dokter mungkin perlu menurunkan dosis obat diabetesmu jika kamu menggunakan suplemen.
Berikut beberapa tips saat mencoba suplemen untuk kontrol gula darah:
- Coba suplemen baru satu per satu. Hal ini untuk memudahkan kamu dan dokter melacak efeknya.
- Cek gula darah secara teratur selama beberapa bulan. Lakukan ini untuk melihat apakah ada perubahan setelah mengonsumsi suplemen.
- Diskusikan hasil tes gula darah dengan dokter. Doktermu dapat membantu menentukan apakah suplemen tersebut efektif untukmu.
Sumber:
https://www.healthline.com/nutrition/blood-sugar-supplements
https://www.medicalnewstoday.com/articles/diabetes-vitamins#supplements