5 Suplemen yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes
Isi Konten:
Kenapa Beberapa Suplemen Bisa Bahaya untuk Diabetes?
Meskipun suplemen dapat membantu tubuh mensupply vitamin atau mineral yang kurang. Namun bagi penderita diabetes, suplemen tertentu bisa jadi ,malah berbahaya.
Suplemen tersebut dapat mengganggu kadar gula darah dan bereaksi negatif terhadap obat diabetes.
Bahkan, beberapa vitamin yang umumnya dianggap “sehat”, seperti Vitamin E, ternyata bisa bermasalah bagi penderita diabetes!
Menurut Barbara Kovalenko, seorang ahli gizi: “Penderita diabetes harus waspada bila ingin mengonsumsi suplemen vitamin dalam dosis tinggi karena risikonya terhadap kadar gula darah.”
Selain berdampak langsung pada gula darah, suplemen juga bisa mempengaruhi kerja obat diabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.
Waspada 5 Suplemen Ini Bila Anda Penderita Diabetes
Jenis diabetes itu beragam, begitu pula dengan cara pengobatannya, jadi sulit pukul rata suplemen apa yang 100% harus dihindari semua penderita diabetes.
Itulah kenapa ngobrol dengan dokter sangat penting.
Tapi, secara umum 5 suplemen ini berpotensi bermasalah untuk penderita diabetes: bisa ganggu kerja obat, bikin gula darah naik-turun tak terkendali, atau dapat menyebabkan efek samping lain.
1. Chromium
Mineral ini ditemukan di beberapa jenis makanan, seperti daging, sayur, biji-bijian, dan buah.
Kekurangan Chromium bisa menjadi salah satu penyebab gula darah tinggi, TAPI kekurangan ini jarang banget terjadi.
Suplementasi Chromium bagi penderita diabetes, terutama yang pakai insulin atau obat penurun gula darah, berisiko menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).
Selain itu, American Diabetes Association (ADA) mewanti-wanti bahwa suplemen ini berbahaya bagi penderita gangguan ginjal karena dapat memperparah kerusakan. Chromium juga bisa mengganggu pengobatan hipotiroid dengan obat Levotiroksin.
2. Bitter Melon (Pare)
Ini suplemen herbal yang pernah diteliti untuk menurunkan kadar gula darah bagi para penderita diabetes.
Komponen pare yang diduga bekerja menurunkan gula darah mirip dengan struktur insulin (hormon pengatur gula darah). Sayangnya, hasil riset tentang suplemen pare masih simpang-siur.
Kebanyakan penelitian dilakukan selama waktu singkat dan dosis pare bervariasi. Penelitian lebih detil dibutuhkan untuk mengetahui efek jangka panjang dan keamanannya.
Lagi pula, bagi yang sering mengalami gula darah rendah, pare bisa memperparah masalah.
3. Ekstrak Teh Hijau
Minum teh hijau memang bermanfaat bagi penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan gula darah dan HbA1C (kadar gula darah rata-rata 3 bulan).
Namun, untuk suplemen yang mengandung ekstrak teh hijau, penelitiannya masih sangat terbatas. Sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan percobaan, dan belum ada penelitian yang memadai pada manusia.
Artinya, kemungkinan besar suplemen ekstrak teh hijau tidak terlalu dibutuhkan di luar konsumsi teh hijau biasa.
Mengapa?
- Kandungan katekin, senyawa bermanfaat dalam teh hijau, pada suplemen ekstrak teh hijau bisa berbeda-beda.
- Cara tubuh menyerap katekin dari suplemen juga bisa berbeda dengan cara menyerap katekin dari teh hijau biasa.
- Belum ada bukti ilmiah yang kuat bahwa suplemen ekstrak teh hijau lebih efektif daripada teh hijau biasa untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes.
4. St John’s wort
St John’s Wort adalah suplemen herbal yang populer. Namun, efeknya pada diabetes masih belum jelas dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Beberapa penelitian menunjukkan:
- St John’s Wort dapat meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan gula darah ketika dikombinasikan dengan Metformin (obat diabetes).
- St John’s Wort tidak mengubah sensitivitas insulin dan bahkan dapat menurunkan sekresi insulin, sehingga berisiko menaikkan gula darah.
Penting untuk diingat:
- Penelitian tentang St John’s Wort dan diabetes masih sangat terbatas dan tidak melibatkan peserta dengan latar belakang berbeda atau penderita diabetes.
- American Diabetes Association (ADA) menyarankan penderita diabetes yang menderita penyakit jantung atau yang mengonsumsi obat pengencer darah segera menghindari St John’s Wort karena bisa meningkatkan risiko pendarahan.
5. Vitamin E
Vitamin E memang bagus untuk tubuh karena sifatnya sebagai antioksidan kuat. Vitamin E membantu memerangi stres oksidatif, yang merupakan faktor pemicu dan penguat diabetes tipe 2.
Namun, bagi penderita diabetes yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, perlu hati-hati dalam mengonsumsi Vitamin E. Hal ini karena Vitamin E dapat mengganggu kerja obat pengencer darah dan meningkatkan risiko pendarahan.
Mengapa?
Vitamin E bekerja dengan menghambat efek Vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Jika efek Vitamin K terhambat, maka waktu pembekuan darah akan menjadi lebih lama, sehingga meningkatkan risiko pendarahan.
Oleh karena itu, suplementasi Vitamin E tanpa pengawasan dokter tidak disarankan bagi penderita diabetes yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Intinya….
Jadi, inti dari pembahasan di atas adalah konsultasi dengan dokter itu langkah paling bijak sebelum coba suplemen apapun!
Tapi, kalau memang ada kekurangan vitamin atau mineral tertentu, suplemen sesuai kebutuhan bisa saja membantu.
Begitu pun bila kamu mengalami komplikasi akibat diabetes, beberapa suplemen – seperti Vitamin D, Vitamin B dan probiotik – bisa membantu meringankan gejala atau memperlambat progres penyakitnya. Yuk kita bahas satu per satu:
Suplemen Baik Untuk Diabetes
[Baca Juga: 9 Vitamin Yang Baik Untuk Diabetes]
1. Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin penting yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengontrol gula darah.
Kadar Vitamin D yang rendah dihubungkan dengan beberapa risiko:
- Diabetes
- Sindrom metabolik
- Resistensi insulin (ketidakpekaan terhadap insulin)
- Infeksi
- Depresi
- Gangguan tulang
Penelitian menunjukkan bahwa:
- Pada orang yang kekurangan Vitamin D dan kalsium, suplementasi kedua nutrisi ini dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah.
Oleh karena itu, semua penderita diabetes dianjurkan untuk:
- Memeriksa status Vitamin D ke dokter.
- Mendiskusikan dengan dokter apakah perlu suplementasi Vitamin D.
2. Vitamin B
Khususnya penderita diabetes yang minum obat Metformin, risiko kekurangan Vitamin B12 meningkat. Metformin bisa mengganggu penyerapan B12 dan menurunkan kadar B12 dalam darah.
Kekurangan ini berkaitan dengan neuropati (gangguan saraf). Jadi, periksakan kadar B12 dan dokter akan menyarankan suplemen jika memang diperlukan.
3. Probiotik
Semakin banyak penelitian yang mendukung penggunaan probiotik untuk kesehatan saluran pencernaan, diabetes, dan kontrol gula darah.
Beberapa riset menunjukkan probiotik seperti yogurt, susu fermentasi, dan kapsul memberi efek positif terhadap gula darah.
Namun Ingat, tiap jenis probiotik punya fungsi berbeda, dan kecocokan suplemen juga dipengaruhi dari pola makan anda.
Cara paling mudah dan aman meningkatkan konsumsi probiotik adalah dengan makan makanan fermentasi seperti: yogurt, kefir, kimchi, asinan kubis, dan miso.
Sumber:
–https://diatribe.org/5-supplements-people-diabetes-should-avoid#:~:text=The%20five%20supplements%20mentioned%20above,3s%2C%20which%20get%20excellent%20reviews.
–https://www.eatingwell.com/article/8030923/supplements-you-shouldnt-be-taking-if-you-have-diabetes/