Vitamin Mencegah Kanker | Flaxseed, Jahe, Kunyit
Isi Konten:
Suplemen Anti Kanker: Apa yang Perlu Diketahui
Beberapa suplemen mungkin bisa membantu mengurangi risiko kanker atau melengkapi nutrisi tubuh selama terapi kanker.
Suplemen ini umumnya mengandung ekstrak herbal atau vitamin dan mineral. Ada banyak jenisnya, sehingga bisa membingungkan untuk memilih mana yang tepat.
Penting: Istilah “suplemen anti-kanker” bisa menyesatkan. Suplemen mungkin membantu mengurangi risiko kanker atau menunjang tubuh selama pengobatan, tapi tidak ada yang bisa menggantikan terapi kanker standar.
Konsultasi Dulu: Siapa pun yang ingin mengonsumsi vitamin dan suplemen selama pengobatan kanker WAJIB berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Ini karena beberapa suplemen bisa berinteraksi dengan obat lain atau menyebabkan efek samping.
9 Vitamin Mencegah Kanker: Dari Bumbu Masak Hingga Bijian
Berikut beberapa vitamin yang berpotensi membantu melawan sel kanker:
Flaxseed Bubuk
Banyak yang mengonsumsi minyak ikan untuk meningkatkan omega-3, tapi penelitian menunjukkan minyak ikan dapat mengurangi efektivitas kemoterapi.
Sebagai alternatif, cobalah flaxseed bubuk. Flaxseed kaya akan omega-3 yang dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu. Pilih flaxseed bubuk, bukan minyaknya ya, karena kandungan nutrisinya lebih banyak.
Bawang Putih
Bawang putih tak hanya sedap, tapi juga membantu melindungi tubuh. Untuk mendapatkan manfaat bawang putih, makanlah satu siung per hari, atau konsumsi 300-1.000 mg ekstrak bawang putih per hari. Bawang putih dapat membantu:
- Memberi efek antibakteri
- Memblokir dan menghentikan zat penyebab kanker
- Meningkatkan perbaikan sel DNA
- Mengurangi penyebaran sel kanker
Jahe
Jahe mengandung zat antiradang dan anti-mual.
Hindari suplemen jahe ya, karena terlalu pekat. Lebih baik tambahkan jahe segar ke dalam makanan, atau belilah permen jahe.
Namun jangan terlalu banyak! Batasi konsumsi jahe karena dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah dan mempengaruhi kadar gula darah untuk beberapa orang.
Teh Hijau
Teh hijau adalah antioksidan yang sangat baik.
Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu melindungi tubuh dari penyebaran jenis kanker tertentu.
Jika punya kanker, cobalah minum hingga 3 gelas teh hijau per hari. Hindari pil teh hijau, karena kandungannya mungkin terlalu pekat.
Selenium
Mineral selenium membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh, sehingga berpotensi melindungi terhadap kanker.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang menyerang sel dan dapat menyebabkan kanker. Kelebihan selenium bisa berbahaya, tapi dosis hingga 300 mcg telah terbukti mengurangi beberapa jenis kanker, seperti kanker:
- Kerongkongan
- Usus besar
- Paru-paru
- Hati
Kebutuhan selenium harian adalah 55 mcg. Kita bisa mendapatkannya dari suplemen, atau melalui makanan seperti sereal, biji-bijian, dan kacang brazil.
Kunyit
Kunyit, rempah khas India, sangat bermanfaat melawan kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dalam kunyit dapat membunuh sel kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor. Manfaat kunyit antara lain:
- Memblokir sel kanker agar tidak berkembang biak
- Membunuh sel kanker usus besar, payudara, prostat, dan melanoma (kanker kulit)
- Memperlambat pertumbuhan tumor
Tambahkan kunyit ke masakan atau konsumsi suplemen yang mengandung kurkumin untuk merasakan manfaatnya.
Vitamin D
Vitamin D membantu penyerapan kalsium serta mendukung sistem kekebalan tubuh.
Menurut BreastCancer.org, penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu.
Kebutuhan harian vitamin D adalah 15 mcg. Vitamin D dapat diserap melalui sinar matahari atau makanan seperti:
- Ikan berlemak
- Kuning telur
- Susu yang difortifikasi
Baca Juga
Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu menghilangkan radikal bebas yang merusak sel.
Vitamin E juga dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker prostat, usus besar, dan paru-paru.
Kekurangan Vitamin E dapat meningkatkan risiko kanker. Kebutuhan vitamin E harian adalah 8 hingga 10 mg; kita bisa mendapatkannya dari suplemen atau makanan seperti:
- Almond
- Alpukat
- Brokoli
- Kacang-kacangan
- Mangga
- Bayam
- Minyak zaitun
Asam Lemak Omega-3
Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat menurunkan risiko pengembangan beberapa jenis kanker. Omega-3 adalah nutrisi alami yang hadir dalam berbagai makanan, seperti:
- Ikan, termasuk salmon, mackerel, dan tuna
- Minyak nabati, seperti flaxseed, kedelai, dan kanola
- Kacang dan biji-bijian
Beberapa suplemen mengandung konsentrat asam lemak omega-3. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum konsumsi ya, karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.
Perhatian
Penting untuk diingat bahwa vitamin dan suplemen di atas tidak boleh menggantikan pengobatan medis untuk kanker. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menerapkan perubahan dalam pola makan atau mengonsumsi suplemen apa pun.
Vitamin dan suplemen ini berperan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan peradangan, dan memberikan perlindungan bagi sel-sel tubuh.
Dengan dikombinasikan bersama pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengelola stres, vitamin dan suplemen ini berpotensi membantu mencegah kanker atau mendukung keberhasilan pengobatan kanker yang ditentukan oleh dokter Anda.
Baca Juga:
Vitamin Untuk Penderita Kanker | Vit D, Teh Hijau Dan Lain
Sumber:
–https://www.healthline.com/health/anti-cancer-supplements#outlook
–https://www.medicalnewstoday.com/articles/325641#omega-3-fatty-acids