Vitamin D Dan Kanker: Menurut Analisa Sains Amerika
Isi Konten:
Vitamin D Peran Penting Mencegah Kanker? Mari Kita Lihat
Sebuah studi terbaru, yang diterbitkan di JAMA Network Open, meneliti 25.000 pria dan wanita.
Dari hasil penelitian ini, peserta yang mengonsumsi 2.000IU (international units) vitamin D setiap hari selama 5 tahun, memiliki risiko hampir 20% lebih rendah untuk terkena kanker stadium lanjut.
Kanker stadium lanjut adalah kanker yang menyebar (metastasis) dari lokasi tumor awal, penyebaran ini umumnya menyebabkan kematian.
Efek Lebih Besar Untuk Yang Berat Badannya Normal
Para peneliti menemukan bahwa efek positif vitamin D bahkan lebih terkonsentrasi pada orang dengan berat badan ideal.
Penurunan risiko kanker mencapai 38% untuk kelompok ini!
Namun, manfaat yang sama belum terbukti pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, ungkap Dr. JoAnn Manson, salah satu penulis studi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School.
Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Para peneliti masih berusaha mencari alasan di balik perbedaan efek vitamin D pada orang dengan berat badan berlebih.
Akan tetapi, hasil ini tetap menunjukkan peran potensial vitamin D dalam melindungi kita dari kanker. Tentunya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan ini dan mencari cara terbaik mengoptimalkan manfaat vitamin D.
Vitamin D dan Kanker: Manfaat yang Menjanjikan, Tapi Belum Sempurna
Sebuah penelitian besar bernama “Vitamin D and Omega-3 Trial” (VITAL) telah menunjukkan harapan untuk Vitamin D dalam melawan kanker.
Dr. JoAnn Manson, salah satu peneliti dalam studi tersebut, menjelaskan, “Kami sudah melihat indikasi bahwa Vitamin D mungkin dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat kanker.”
Penelitian VITAL melibatkan pria usia 50 tahun ke atas dan wanita usia 55 tahun ke atas yang bebas kanker. Mereka secara acak diberikan suplemen Vitamin D atau pil plasebo[pil kosong].
Hasilnya, sekitar 1.600 peserta mengembangkan kanker selama masa penelitian. Namun, tidak semua kanker bersifat parah. Para peneliti menemukan perbedaan signifikan dalam jumlah peserta yang mengembangkan kanker stadium lanjut antara kelompok Vitamin D dan plasebo.
Pada kelompok Vitamin D (12.927 orang), terdapat 226 kasus kanker yang menyebar atau berakibat fatal, dibandingkan dengan 274 kasus pada kelompok plasebo.
Perbedaan ini lebih menonjol pada peserta dengan berat badan normal (indeks massa tubuh kurang dari 25).
Di antara 7.800 peserta dengan berat badan normal, terdapat 58 kasus kanker yang menyebar/berakibat fatal pada kelompok Vitamin D, dibandingkan 96 kasus pada kelompok plasebo.
Temuan ini menunjukkan bahwa Vitamin D mungkin memiliki peran penting dalam mencegah kanker stadium lanjut, terutama bagi yang berat badan normal.
Tidak Mencegah Kanker Sepenuhnya
Penelitian VITAL menunjukkan bahwa Vitamin D mungkin memiliki peran penting dalam mencegah kanker stadium lanjut, terutama pada orang dengan berat badan normal.
Namun, penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa Vitamin D dapat mencegah kanker sepenuhnya. Risiko peserta untuk didiagnosis dengan kanker awal tetap tidak berbeda, baik dalam kelompok vitamin D maupun plasebo. Yang berubah hanyalah kemungkinan kanker tersebut menjadi ganas atau berakibat fatal.
Mengapa Vitamin D hanya majur untuk berat badan normal?
Peneliti menduga bahwa ada perbedaan aktivitas biologis Vitamin D pada orang dengan berat badan normal dan orang yang kelebihan berat badan.
Pada orang obesitas, tubuh mungkin tidak mencerna Vitamin D secara efektif, sehingga manfaatnya tidak terlihat.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk:
- Mengkonfirmasi temuan ini.
- Menentukan dosis Vitamin D yang optimal untuk pencegahan kanker.
- Memahami mengapa Vitamin D hanya bermanfaat bagi orang dengan berat badan normal.
Makanan Kaya Vitamin D
Baca Lebih Lengkap Makanan Kaya Vitamin D Di: https://carivitamin.com/makanan-yang-mengandung-vitamin-d/
Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung vitamin D dalam jumlah yang baik untukmu:
- Salmon (masak): 444 IU per 85 gram
- Tuna kalengan: 229 IU per 85 gram
- Sarden kalengan: 165 IU per 85 gram
- Susu tanpa lemak (difortifikasi): 116 IU per 240 ml
- Jus jeruk (difortifikasi): 100 IU per 240 ml
- Telur orak-arik: 44 IU per 1 butir
Masih Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Meskipun penelitian VITAL menunjukkan hasil yang menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk:
- Memastikan hubungan antara vitamin D dan kanker.
- Memahami lebih dalam bagaimana vitamin D bekerja dalam mencegah kanker stadium lanjut.
Sebelum terburu-buru mengonsumsi vitamin D dosis tinggi untuk mencegah kanker:
- Belum ada rekomendasi khusus untuk semua orang.
- Penting untuk menghindari kekurangan vitamin D, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker.
- Dr. Manson menganjurkan untuk memastikan asupan vitamin D harian minimal 600-800 IU.
Cara memenuhi kebutuhan vitamin D:
- Konsumsi makanan kaya vitamin D: ikan berlemak, jamur yang dijemur, susu, dan makanan lain yang difortifikasi vitamin D.
- Suplemen vitamin d: Jika asupan vitamin D dari makanan sulit tercukupi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dosis suplemen yang aman dan tepat.
Baca Juga:
Vitamin Untuk Penderita Kanker | Vit D, Teh Hijau Dan Lain
Kaya Dan Bernutrisi: 7 Makanan Yang Mengandung Vitamin D
5 Vitamin D Terpopular Di Indonesia Mana Yg Terbaik?