Vitamin Untuk Penderita Kanker | Vit D, Teh Hijau Dan Lain
Isi Konten:
Mengapa Penderita Kanker Butuh Vitamin?
Suplemen, atau yang sering disebut suplemen nutrisi, bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi penderita kanker. Berikut beberapa alasannya:
1. Kekurangan Nutrisi:
- Pengobatan kanker, seperti terapi hormon untuk kanker payudara atau prostat, dapat melemahkan tulang. Dokter mungkin meresepkan Kalsium dan Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
- Penderita kanker yang mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan, mungkin diresepkan suplemen multivitamin dan mineral harian.
2. Pengobatan Kanker:
- Kebanyakan orang menggunakan suplemen bersama dengan perawatan kanker seperti radio atau kemoterapi.
- Hati-hati: Jangan gunakan suplemen sebagai pengganti perawatan medis konvensional. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan sembuh atau memperlambat proses penyembuhan.
Pentingnya Konsultasi:
- Selalu konsultasikan dengan dokter atau tim medis sebelum mengonsumsi suplemen apapun!
- Beberapa suplemen dapat mengganggu kinerja obat kanker.
- Suplemen dalam dosis tinggi berpotensi beracun atau membahayakan kesehatan.
Lebih baik:
- Utamakan makan makanan bergizi lengkap dan beragam daripada suplemen.
1. Vitamin Dan Suplemen Untuk Melawan Kanker
Berikut beberapa vitamin yang berpotensi membantu melawan sel kanker:
Vitamin D
Vitamin ini sedang banyak diteliti untuk membantu mencegah dan mengobati kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kadar Vitamin D rendah lebih berisiko terkena kanker, sindrom metabolik, dan resistensi insulin. Dokter mungkin meresepkan Vitamin D jika tubuh anda kekurangan vitamin D.
Antioksidan (Vitamin A, C, E, dan Beta-karoten)
Dulu, antioksidan dalam suplemen dianggap bisa membantu mencegah kanker.
Tapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa antioksidan dosis tinggi justru bisa meningkatkan risiko kanker pencernaan untuk beberapa orang. Sebaiknya, konsumsi makanan kaya antioksidan saja untuk pencegahan kanker.
Serat (Psyllium)
Serat makanan membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit, yang bisa jadi efek samping obat kanker tertentu.
Asam Folat
Asam folat membantu mengurangi efek samping obat kanker methotrexate. Namun, pada pria, suplementasi asam folat dosis tinggi berpotensi meningkatkan risiko kanker prostat.
Zat Besi
Jika kamu mengalami anemia kekurangan zat besi akibat kemoterapi atau radiasi, dokter mungkin merekomendasikan suplemen zat besi untuk meredakan kelelahan.
2. Vitamin untuk Mengatasi Kelelahan (Fatigue) dan Meningkatkan Sistem Imun
Bawang Putih
Orang yang makan banyak bawang putih memiliki risiko lebih rendah terkena jenis kanker tertentu.
Riset juga menunjukkan bahwa bawang putih mungkin memiliki khasiat melawan kanker serta meningkatkan sistem imun.
Teh Hijau
Teh hijau mengandung polifenol, senyawa yang dipercaya memiliki kemampuan melawan kanker.
Ada penelitian yang menunjukkan minum teh hijau dapat meningkatkan tingkat hidup untuk beberapa pasien kanker.
Jamur
Jamur telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional Asia.
Penelitian modern menemukan bahwa jamur mengandung zat aktif yang bisa membantu melawan kanker, misalnya dalam beberapa jenis kanker payudara.
Jahe
Jahe terkenal untuk membantu mengatasi mual dan muntah, efek samping umum kemoterapi.
Ada banyak obat anti-mual, namun jahe dapat meredakan gejala secara signifikan jika dikonsumsi sendiri atau bersamaan dengan obat.
L-glutamine
Kerusakan saraf atau neuropati perifer adalah efek samping umum beberapa obat kanker, misalnya paclitaxel.
Minum L-glutamine telah terbukti mengurangi efek samping ini pada pasien kanker kolorektal yang menjalani pengobatan dengan oxaliplatin.
Vitamin Untuk Kanker Itu Penting, Tapi Hati – Hati!
Banyak orang minum vitamin dan suplemen untuk mencegah kanker, tapi tak jarang pasien kanker mengonsumsinya selama perawatan.
Ini karena efek samping kemoterapi dan terapi lain bisa sangat berat, mempengaruhi nafsu makan, energi, serta menyebabkan nyeri, luka di mulut, cemas, dll.
Kadang pasien berpikir suplemen dapat meringankan gejala atau meningkatkan kebugaran.
Menurut Katherine Anderson, penyedia layanan kesehatan naturopatik di City of Hope, “Banyak pasien bertanya apakah mereka harus mencoba suplemen. Untuk banyak jenis suplemen, belum ada bukti ilmiah cukup kuat sehingga kami belum bisa jawab secara pasti. Bukan berarti pasien tidak akan mendapat manfaat, hanya saja riset terstandarisasinya masih kurang untuk dijadikan panduan.“
Beberapa suplemen dapat menimbulkan efek samping, bisa menurunkan efektivitas obat kanker, atau menimbulkan risiko kesehatan karena kondisi lain yang diderita pasien.
Bahkan suplemen yang terkesan ringan, seperti ekstrak teh hijau atau bawang putih, dapat berpengaruh negatif tergantung jenis kanker dan perawatannya.
Ingat, yang “alami” bukan berarti itu selalu “aman”.
Suplemen seringkali belum memiliki uji klinis yang ketat untuk mendukung klaim efektivitasnya, makanya penting sekali konsultasi dulu dengan tim medis sebelum mengkonsumsi suplemen.
Sumber:
–https://www.cancercenter.com/community/blog/2023/03/supplements-to-treat-cancer-side-effects
–https://www.webmd.com/diet/cancer-guide